EFEKTIVITAS MANAJEMEN DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
Pendahuluan
Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan
taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, negara sebagai penjamin kehidupan
masyarakat harus mampu menyelenggarakan pendidikan agar taraf hidup
masyarakatnya semakin baik. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa setiap warga negara berusia 7 – 15
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Sedangkan pasal 34 ayat 3 Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan
dasar tanpa memungut biaya, dalam ayat 3 juga disebutkan bahwa wajib belajar
merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
Untuk mewujudkan amanah Undang-Undang tersebut maka pemerintah wajib
menyelenggarakan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat
pendidikan dasar yaitu di SD dan SMP serta satuan pendidikan lain yang sederajat.
Evaluasi program
merupakan proses untuk mengetahui apakah suatu program dimulai dari
implementasi sampai keluaran (output), dan dampak (impact) dari
program tersebut telah sesuai dengan tujuan program bersangkutan. Dalam
pemanfaatan bantuan dana BOS, kemampuan administratif atau manajer dalam
mengatur instrumental input (komponen didalam pendidikan) agar proses dapat
berjalan sesuai tujuan dan membutuhkan pemanfaatan dana BOS yang efektif dan
efisien. Seperti halnya bagaimana menggunakan sarana prasarana, kurikulum dan
administrasi didalam suatu lembaga pendidikan, disamping dukungan dan perumusan
yang jelas dari pemerintah, juga peranan penting kepala sekolah sebagai
pemegang wewenang tertinggi di bantu oleh para pegawai dan guru harus mampu
melaksanakan tugas agar apa yang menjadi tujuan BOS dapat tercapai karena
dibutuhkan komitmen dari pelaksanaan program ini. Dari pemaparan ini, peneliti melihat bahwa ada permasalahan yang menarik
untuk diteliti yaitu sistem organisasi yang diterapkan oleh SD Pacarkeling 1 dalam pengelolaan dana BOS berjalan secara efektif sehingga
dapat memperoleh hasil pendidikan yang baik. Dari hal inilah maka peneliti
meletakkan focus penelitian pada Efektivitas Organisasi dalam Pengelolaan Dana
BOS di SDN Pacarkeling 1 Surabaya.
Sebelum
penelitian ini telah terdapat penelitian yang hampir
sama terkait dana Bantuan Operasional
Sekolah, penelitian yang dilakukan oleh Aditya Anggit Nugraha pada tahun
2011 dengan judul Implementasi Kebijakan Program Bantuan Operasional Sekolah di
Kabupaten Temanggung (Studi deskriptif tentang faktor-faktor dominan yang
mendukung keberhasilan implementasi kebijakan program BOS di Kabupaten
Temanggung) yang membedakan penelitian ini dengan penilitian sebelumnya adalah
lokasi penelitian serta focus dari penelitian itu sendiri. Penelitian terdahulu
lebih focus pada implementasi kebijakannya serta factor yang
mempengaruhi pelaksanaan kebijakan dana BOS, sementara penelitian ini lebih
focus terhadap keefektifan organisasi dana BOS yang lebih dikerucutkan karena dilakukan
di SDN Pacarkeling 1 Surabaya. Hasil dari penelitian terdahulu lebih kearah
pelaksanaan kebijakan sementara, penelitian ini lebih memiliki hasil tentang
berjalanya keefektifan organisasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Berdasarkan latar belakang tersebut,
permasalahan yang akan dianalasis adalah sebagai berikut: “Bagaimana
efektivitas manajemen tim BOS dalam mengelola dana operasional sekolah (BOS)
tahun anggaran 2012? “
Data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi :
- Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Data Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
merupakan data yang digunakan untuk menunjukkan efektivitas organisasi. Dalam
data RKAS ini dapat menggambarkan kegiatan-kegiatan dan anggaran yang digunakan
di SDN Pacarkeling 1 Surabaya.
- Data Pembagian Dana BOS di Surabaya
Data pembagian dana BOS merupakan data yang menunjukkan
bahwa SDN Pacarkeling 1 Surabaya adalah sekolah dasar yang memperoleh bantuan
BOS dari pemerintah pusat.
- Data Realisasi Penggunaan Tiap Jenis Anggaran
Data realisasi
penggunaan tiap jenis anggaran adalah data yang menunjukkan adanya
produktivitas sekolah di SDN Pacarkeling 1 Surabaya. Dalam data ini menunjukkan
bahwa anggaran dana BOS yang telah direncanakan telah direalisasikan dalam
bentuk kegiatan sekolah.
Landasan
Teori dan Pengembangan Hipotesis
Pengertian Efektivitas
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan
prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas
merupakan suatu ukuran yang dapat menunjukkan suatu program tersebut berhasil
atau tidak. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran
yang telah ditetapkan (Siagian, 2001: 24).
Pengertian
Organisasi
Manajemen
sangat berhubungan erat dengan organisasi sebagai suatu wadah atau tempat
manajemen itu akan berperan aktif. Organisasi tanpa manajemen yang baik akan
mengakibatkan rutinitas organisasi tidak dapat bertahan lama. Organisasi adalah
sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang
atau lebih dan yang relatif terus-menerus guna mencapai satu atau serangkaian
tujuan bersama (Robbins dan Judge, 2008:5).
Organisasi Sekolah
Sekolah adalah organisasi sosial yang diselenggarakan dan dirancang
sedemikian rupa yang mengutamakan kegiatannya dalam bidang pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan secara nasional, regional maupun institusional. Sekolah sebagai organisasi social
memandang organisasi dalam konteks system social yang memiliki tujuan tertentu.
Organisasi social adalah organisasi yang dicirikan oleh ketergantungan antar
bagian, kejelasan anggota, perbedaan dengan lingkungannya, hubungan social yang
kompleks, dan budaya organisasi yang khas.
Kebijakan Pemberian Dana Bantuan
Opreasional Sekolah (BOS)
Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 Tahun dapat diukur
dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP. Pada tahun 2005
APK SD telah mencapai 115%, sedangkan SMP pada tahun 2009 telah mencapai
98,11%, sehingga program wajar 9 tahun telah tuntas 7 tahun lebih awal dari
target deklarasi Education For All (EFA) di Dakar. Program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan
secara signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun. Oleh karena
itu, mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan, pendekatan
dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas.
Kriteria Efektivitas Organisasi
Konsep
mengenai efektivitas organisasi selain disandarkan pada teori sistem, tetapi
perlu ditambahkan dengan sesuatu yang baru yaitu pada dimensi waktu. Hubungan
antara kriteria efektivitas dan dimensi waktu ( Tampubolon, 2008: 177) dijelaskan
bahwa Konsep efesiensi
didefenisikan sebagai angka perbandingan antara output dan input. Ukuran
efesiensi harus dinyatakan dalam perbandingan, antara keuntungan dan biaya atau
dengan waktu atau output yang merupaka bentuk umum dari ukuran ini.
Indikator Efektivitas Organisasi
Gibson
et al, 1996:28. mengemukakan beberapa kriteria untuk dapat menilai efektivitas.
Menurutnya, efektivitas dalam konteks perilaku organisasi merupakan hubungan
optimal antara produktivitas, kualitas, efisiensi, fleksibilitas, kepuasan,
sifat keunggulan dan pengembangan.
Kerangka Pemikiran
![]() |
Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif, dimana yang dicari adalah pemahaman mendalam tentang suatu fenomena
sosial. Adapun penerapan penelitian kualitatif yang sesuai adalah untuk
memahami makna yang mendasari tingkah laku manusia, mendeskripsikan latar dan
interaksi yang kompleks, mengeksplorasi untuk identifikasi informasi yang baru,
memahami hal yang terbatas jumlahnya dan fokus yang mendalam dan rinci,
mendeskripsikan fenomena untuk melahirkan teori/hipotesis, dan melihat fenomena
menurut pandangan dan definisi mereka yang diteliti.
Hasil
dan Pembahasan
Latar
Belakang BOS
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang
berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2
menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya
wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya,
sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab
negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh
peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan
pendidikan lain yang sederajat. Salah satu indikator penuntasan program Wajib
Belajar 9 Tahun dapat diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP.
Pada tahun 2005 APK SD telah mencapai 115%, sedangkan SMP pada tahun 2009 telah
mencapai 98,11%, sehingga program wajar 9 tahun telah tuntas 7 tahun lebih awal
dari target deklarasi Education For All (EFA) di Dakar. Program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan
secara signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun. Oleh
karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan,
pendekatan dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan
kualitas.
Pengertian BOS
BOS adalah program
pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi
nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib
belajar. Menurut PP 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non
personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana
dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll. Namun
demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang
diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara detail jenis kegiatan yang boleh
dibiayai dari dana BOS dibahas pada bab berikutnya.
Tujuan Bantuan Operasional Sekolah
Secara umum program
BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan
dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Secara khusus program BOS
bertujuan untuk: Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT
(Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah
bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI).
Sumbangan/pungutan bagi sekolah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan
fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sumbangan/pungutan tidak
boleh berlebih;
Sasaran Program dan Besar Bantuan
Sasaran program BOS
adalah semua sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT, termasuk SD-SMP Satu Atap
(SATAP) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh
masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia. Besar biaya satuan BOS yang
diterima oleh sekolah termasuk untuk BOS Buku, dihitung berdasarkan jumlah
siswa dengan ketentuan:
1. SD/SDLB : Rp
580.000,-/siswa/tahun
2.
SMP/SMPLB/SMPT/SATAP : Rp 710.000,-/siswa/tahun
Waktu Penyaluran Dana
Pada tahun anggaran
2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari sampai
Desember 2012, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dan semester 1 tahun
pelajaran 2012/2013. Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu
periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember.
Sekolah
Penerima BOS
Semua sekolah SD/SDLB negeri dan
SMP/SMPLB/SMPT negeri wajib menerima dana BOS. Bila sekolah tersebut menolak
BOS, maka sekolah dilarang memungut biaya dari peserta didik, orang tua atau
wali peserta didik.
Program
BOS dan Wajib Belajar 9 Tahun yang Bermutu
Melalui program BOS yang terkait
pendidikan dasar 9 tahun, setiap pengelola program pendidikan harus
memperhatikan hal-hal berikut:
- BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu;
- BOS harus memberi kepastian bahwa tidak ada siswa miskin putus sekolah karena alasan finansial seperti tidak mampu membeli baju seragam/alat tulis sekolah dan biaya lainnya;
Program
BOS dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Dana BOS diterima oleh sekolah secara
utuh, dan dikelola secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan dewan guru dan
Komite Sekolah dengan menerapkan MBS, yaitu:
- Sekolah mengelola dana secara profesional, transparan dan akuntabel;
- Sekolah harus memiliki Rencana Jangka Menengah yang disusun 4 tahunan;
Profil SDN Pacarkeling 1 Surabaya
SDN Pacarkeling 1 Surabaya merupakan SDN
yang lokasinya berada di Kelurahan Pacarkeling Kecamatan Tambaksari. Sekolah
ini berada satu lokasi dengan SDN Pacarkeling III dan SDN Pacarkeling IV.
Dengan kondisi sarana yang terbatas karena harus berbagi dengan 2 SD, tetapi
SDN Pacarkeling 1 bisa memaksimalkan kondisi tersebut dengan prestasi yang
bagus. SDN Pacarkeling 1 Surabaya ini masuk dalam peringkat 5 besar peraih UN
terbaik di Surabaya. Di samping itu, program non reguler juga kerap kali
mendapatkan hasil yang bagus seperti ekstrakurikuler Drumband yang pernah
mendapatkan Juara 3 Lomba Drumband tingkat SD se Surabaya pada tahun 2012.
Efektivitas
Organisasi Kependidikan dalam pengelolaan Dana BOS di SDN Pacarkeling 1 Surabaya
Efektivitas
Organisasi merupakan ukuran sejauh mana tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh
organisasi. Dengan demikian efektivitas organisasi kependidikan dalam
pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN Pacarkeling 1
Surabaya adalah suatu ukuran untuk menilai bagaimana pengolahan dana BOS di SDN
Pacarkeling 1 Surabaya sesuai dengan tujuan dari dana BOS itu sendiri. Untuk
mengetahui bagaimana efektivitas organisasi kependidikan dalam pengelolaan dana
BOS di SDN Pacarkeling 1 Surabaya maka akan saya sajikan hasil lapangan yaitu
efektivitas pengolahan dana BOS di SDN Pacarkeling 1 Surabaya.
Perencanaan
Pengelolaan Dana BOS SDN Pacarkeling 1 Surabaya
Pengelolaan dana BOS membutuhkan faktor
yang dapat digunakan sebagai konsep dalam mencapai keberhasilan. Efektivitas
pengelolaan program dana BOS dianggap mampu menjadi salah satu alat yang dapat
mempengaruhi tingkat keberhasilan program, hal ini dikarenakan program yang berjalan efektif akan sangat membantu
kinerja yang positif, dan kinerja yang positif pasti memiliki produktivitas
pengelolaan program yang baik, juga mampu melakukan efisiensi kerja yang
positif dan nantinya akan menghasilkan kepuasan kerja dalam melaksanakan
program dana BOS. Dan itu semua tercakup dalam efektivitas pengeloalaan dana
BOS. Efektivitas pengelolaan dana BOS di SDN Pacarkeling 1 dapat dilihat
melalui data rencana kegiatan dan anggaran sekolah.
Produktivitas
Pengelolaan Dana BOS SDN Pacarkeling 1 Surabaya
Pengelolaan dana BOS dilakukan oleh
segenap guru yang bertugas dan telah diberi tanggung jawab serta kepercayaan.
Tentunya dalam melakukan pengelolaan tersebut guru hanyalah sebagai pelaksana
program yang dalam pelaksanaanya turut serta menggandeng komite dan wali murid
guna terciptanya transparasi dana dalam pengelolaan. Hal ini selain untuk
meminimalisir terjadinya kecurangan, artinya dengan adanya transparansi dalam
menjalankan program maka pelaksana program yakni guru, akan lebih fokus sehingga
menciptakan efektifitas organisasi pada pengelolaan dana BOS yang lebih
produktif. Tidak hanya transparansi, hasil dari pemberian dana BOS juga harus
segera diwujudkan sesuai dengan agenda yang dirancang, baik itu pemberian
bantuan pada siswa maupun peningkatan fasilitas sarana dan prasarana dalam hal
pembelajaran. Dana BOS ditujukan untuk meningkatkan proses belajar yang lebih
baik dengan segala keperluan yang dibutuhkan dan sesuai dengan tujuan
diberikannya dana BOS, sehingga tingkat produktivitas pengelolaan dana BOS akan
terwujud.
Pengawasan
Pengelolaan Dana BOS SDN Pacarkeling 1 Surabaya
Pengawasan pengelolaan dana BOS yang
ada di SDN Pacarkeling 1 Surabaya dilakukan dengan membandingkan data rencana kegiatan dan
anggaran sekolah yang telah disusun sebelumnya dengan laporan hasil penggunaan
anggaran sekolah. Pengawasan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi
hasil kinerja organisasi sekolah selama mengelola dana BOS yang ada di SDN
Pacarkeling 1 Surabaya.
Efisiensi
Efisiensi merupakan ukuraan dalam
membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan
atau dapat dikatan sebagai perbandingan yang terbaik antar input dan output
seperti halnya hasil optimal yang dicapai dengan menggunakan dana yang ada.
Sementara, pada program dana BOS, tingkat efisiensi merupakan proses kerja yang
dilakukan oleh segenap guru yang diberikan tanggung jawab dalam mengelolah dana
BOS, tingkat efisiensi dapat diketahui ketika program dan BOS berjalan. Program
dana BOS memilliki beberapa tujuan atau agenda yang harus dilakukan.program
yang berjalan sesuai dengan khazanah yang telah diterapkan dapat memberikan
tingkat kerja yang cepat dan mudah. Artinya segenap guru mampu menjalankan
program dana BOS dengan memanfaatkan dana yang dibberikan oleh pemerintah pusat
melalui Dinas Pendidikan yang nantinya memberikan hasil yang terbaik dengan
pengeluaran yang selektif untuk hasil terbaik.
Kepuasan
Perkembangan organisasi
sangatlah tergantung pada kinerja yang ada di dalam organisasi. Salah satunya tingkat kepuasan pelaksana
program di dalam suatu organisasi yag dapat diartikan sebagai sikap emosional
yang menyenangkan dan mencintai pekerjaanya dengan tolok ukur tingkat disiplin
dan moral kerja. Kepuasan bagi pelaksana organisasi dapat diartikan juga sebagi sikap umum
terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah
penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang seharusnya diterima, hal ini
dikarenakan kepuasan bagi pelaksana program merupakan kunci pendorong moral
kerja, dan prestasi kerja seorang pelaksan program yang dalam konteks ini
adalah guru.
Kesimpulan
Berdasarkan
berbagai fakta yang didapatkan oleh peneliti di lapangan, pada akhirnya dapat
disimpulkan bahwa Efektivitas Manajemen Dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS
) Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Kasus Pengelolaan Dana BOS di SDN
Pacarkeling 1 Surabaya) sudah dapat mewujudkan tujuan utama dari Pengelolaan
Dana BOS yaitu Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dihasilkan
telah tepat sasaran, peningkatan kompetensi murid dan kualitas belajar dan
bertambahnya tenaga pendidik dalam membantu kegiatan belajar mengajar
Berdasarkan
ketiga kriteria tersebut maka program dan bantuan operasional sekolah di SDN 1
Pacarkeling Surabaya dianggap mencapai target yang diharapkan. Namun, pihak
sekolah beranggapan bahwa target-target tersebut terpenuhi bukan berarti
membuat pelaksana program berbangga diri. Kebijakan bantuan operasional sekolah
akan lebih dimanfaatkan secara selektif dan produktif melebihi target yang
telah tercapai. Penerapan itu akan membantu sekolah menjadi lebih unggul dan
berkompeten mencetak lulusan yang siap bersaing dan inovatif.
Saran
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dalam efektivitas organisasi dalam pengelolaan
dana bantuan operasional sekolah, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu
:
·
Sebaiknya pihak
sekolah membuat SOP dalam penlaksanaan dana bantuan operasional sekolah, agar
dalam mengimplementasikan program, para pelaksana dan obyek yang dituju
mengerti serta memahami tujuan pelaksanaan tugas dan kewajiban. Untuk itu,
pelaksana harus membuat Sandard operasional program (SOP) yang berupa pembagian
tugas masing-masing dewan guru serta
mekanisme pelaksanaan. Karena kejelasan mengenai tugas dan fungsi mesing-masing
pihak serta mekanisme pelaksanaan akan memepermudah aparat pelaksana untuk
menjalankan program dana bantuan operasional sesuai dengan tujuan dan sasaran.
·
Pihak yang
tidak terkait dalam pelaksanaan dana BOS harus intens melakukan pengawasan terhadap jalanya pelaksanaan program dana
bantuan operasional sekolah, dengan adanya pengawasan yang intens maka
pelaksanaan program akan berjalan sesuai dengan racanangan awal pembuatan
kegiatan. Pihak yang dimaksud misalanya, komite atau wali murid serta dewan
guru yang tidak terlibat dalam melaksanakan program dan abantuan operasional
sekolah.
Referensi
Adam Kuper & Yessica Kuper.
2000. Ensiklopedia Ilmu-Ilmu Sosial. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Atmosoeprapto, Kisdarto. 2002. Menuju
SDM Berdaya – Dengan Kepemimpinan Efektif dan Manajemen Efisien. PT. Elex
Media
Darmaningtyas.
1999. Pendidikan pada dan setelah krisis : Evaluasi Pendidikan di Masa
Krisis. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta
Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah. 2011. Buku Saku Panduan
Program Bantuan Operasional Sekolah. Jakarta
E.
Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Remaja Rosdakarya. Bandung
Fattah, Nanang. 2006. Landasan
Manajemen Pendidikan. PT. Reaja Rosdakarya. Bandung
Gibson, et al. 1996. Organisasi,
perilaku, proses, edisi ketiga, jilid 1. Erlangga. Jakarta
Hasibuan.
M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara Jakarta. Jakarta
Miles,
Matthew B. Dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif : Buku
Sumber tentang Metode Baru ( edisi terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi).
Universitas Indonesia. Jakarta
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi
Revisi. Remaja Rosdakarya. Bandung
Mulyono.
2010. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Ar-Ruzz Media. Jogjakarta
Rangkuti,
Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Riant Nugroho. 2009. Kebijakan
Pendidikan : pengantar untuk memahami kebijakan pendidikan dan kebijakan
pendidikan sebagai kebijakan publik. Pustaka Pelajar. Jakarta
Robert Tampubolon. 2008. Risk and
system based Internal Auditing. Elex Media Komputindo. Jakarta
Robin
& Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Duabelas. Salemba Empat.
Jakarta
Sagala,
Syaiful. 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Alfabeta.
Bandung
Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen
Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Sondang
P. Siagin. Organisasi Kepemimpinan, & Perilaku Administrasi.
Stephen
P. Robbins Timothy A. Judge. 2008. Organizational Behavior. Prentice
Hall Higher Education.
Tjiptono, Fandi. 1996. Manajemen
Jasa. Andi Offset. Yogyakarta
Triguno. 1997. Budaya Kerja
Menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja.
PT. Golden Teravon Press. Jakarta
Wibowo.
2007. Manajemen Kinerja. Rajagrafindo Persada. Jakarta
Skripsi
Aditya Anggit N. Skripsi ; Implementasi Kebijakan Program Bantuan Operasional Sekolah
(Studi Deskriptif tentang Faktor-Faktor Dominan yang Mendukung Keberhasilan
Implementasi Kebijakan Program Bantuan Operasional Sekolah di Kabupaten
Temanggung)
Refrensi
Website
(Peningkatan Akses Masyarakat
Terhadap Pelayanan
Pendidikan Yang Lebih Berkualitas dalam http:www.rc12.overture.com/d/sr/ diakses pada 12 Januari 2013)
(http:
//edukasi. kompas. com/ utak- atik. mekanisme. penyaluran. dana. bos / diakses 11 Januari 2013)
(http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/174522/Hasil_Unas_Surabaya_Jauh_Dibawah_10_Besar, / diakses
11 Juni 2013)
(http://m.beritajatim.com/pendidikan/174526/SDRegulerKalahkanRSBI ,diakses
pada tanggal 22 Juni 2013)